Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sabtu, 15 Januari 2011

THE ROLLING STONES



The Rolling Stones adalah legenda, pada saat mereka pertama kali tampil –tahun 1964– The Beatles tampil sempurna, rambut, harmonisasi serta jasnya, dan mereka membungkuk memberi hormat bersama-sama. Musik The Beatles luar biasa canggihnya, segalanya sangat menarik dan asing di jaman itu, tapi juga menciptakan jarak akibat kesempurnaan itu. Dan pada saat itulah The Rolling Stones membawa pesan, “Mungkinanda juga bisa melakukan itu”. Rambutnya berantakan, harmonisasinya kurang merdu. Dan mungkin tidak ada yang ingat kapan mereka pernah tersenyum. Mereka meniru sikap R&B tradisional, “Kami tidak bergelut dalam dunia hiburan. Kami bukan musik pop”.

Suara Mick Jagger memancarkan daya tarik sensual yang dewasa. Ini bukan sensual dalam pop, –berpegangan tangan kemudian berciuman– ini benar-benar nyata. Jagger memiliki kemampuan berbincang sebagaimana para penyanyi R&B dan blues, setengah bernyani, tidak selalu mencapai nada. Diterimanya suara Mick Jagger di radio pop adalah terbosan baru dalam rock&roll. Dia membuka pintu untuk orang lain. Tiba-tiba saja kemudian seorang Eric Burdon dan Van Morrison tidak terdengar aneh lagi, begitu pula dengan Bob Dylan.

Ini benar-benar unik, seorang penghibur kulit putih yang mengikuti cara kulit hitam. Elvis Presley melakukannya, dan orang berikutnya adalah Mick Jagger. Tak ada pemuda kulit putih lain yang melakukannya. Mereka pernah berdiri dan bernyanyi seperti The Beatles. Mereka membiarkan roh mengendalikan tubuhnya, melepaskan semua batas-batas yang ada, tidak terkendali. Inilah yang dirasakan Mick Jagger. Dia meniru beberapa langkah dari James Brown dan Tina Turner. Gerakan-gerakan aneh yang dilakukan Mick Jagger berasal dari keduanya. Lalu Iggy Pop dan Jim Morrison mengembangkannya.

Pada awalnya The Rolling Stones adalah band milik Brian Jones. Dia pula yang memberikan nama tersebut pada bandnya. Dia bertindak sebagai Manajer yang mengurus tawaran konser dan segala sesuatu yang menyangkut media. Aroma dan keagrasifan The Rolling Stones berasal dari seorang Brian Jones. Begitu juga dengan tradisi. Dia memainkan gitarnya dengan leher botol, lalu pada album-album seperti December’s Children dan Aftermath, dia memainkan berbagai instrumen lain sebagai “pemanis”. Dia begitu kreatif dan penting bagi The Rolling Stones.

Tapi Keith Richards juga telah disepelakan dan dipandang hanya sebagai rhythm-guitarist, padahal solo-solonya lewat “Heart of Stone”, “It’s All Over Now” dan riff-riff hebatnya di “Satisfaction” dan tentunya “The Last Time” yang dianggap oleh The Rolling Stones sendiri sebagai lagu serius pertama yang pernah mereka buat. “Hongky Tonk Woman” hanya terdiri dari satu kunci, lalu dia mengubah seteman versi lima senar, ada pola kunci yang terkait denagn setemannya itu –sebut saja efek “Gimme Shelter”– dimana mereka menambahkan nada suspensi, sehingga menjadi lebih melodis dan ritmis secara bersamaan.

Dibanding denganrhythm section lainnya dalam dunia rock&roll hingga saat ini Bill Wyman dan Charlie Watts paling tahu bagaimana cara bergoyang. Lain halnya dengan sekarang, rock&roll pada jaman itu ditujukan untuk bergoyang. Bisa terbayang betapa serunya berada di Richmond Hotel di London dan Station Hotel sekitar tahun 62 dan 63, penonton menggila, The Rolling Stones juga gila.

Ada banyak generasi masa kini yang hanya mengenal The Rolling Stones sebagai ikon. Tak ada ikatan batin dengan musiknya. Kepada mereka, mungkin harus direkomendasikan empat album pertama yang versi amerika, “England’s Newset Hitmakers”, “12×5″, “Now” dan “Out of Our Hands”. Pelajaran berikutnya adalah era besar kedua, “Beggars Banquet”, “Let It Bleed”, “Sticky Fingers” dan “Exile on Main Street”. Itu merupakan rangkaian album terhebat dalam sejarah, dan semuanya dihasilkan hanya dalam tiga setengah tahun.

Dalam banyak hal, The Rolling Stones bermain lebih baik dibanding sewaktu di tahun 60-an. Mereka cukup berantakan di masa-masa awal–tapi semua orang menikmatinya–. Secara teknis, mereka belum pernah sebagus ini. Masalahnya, power mereka berasal dari 12 album pertama. Hanya sedikit lagu bagus setelah tahun 1972. Sehebat apa mereka seandainya mereka masih membuat album yang semegah konser mereka sekarang ?

Tapi dalam konser, mereka masih dapat menyampaikan kekuatan masa lalu. Masih banyak yang dapat dipelajari dari The Rolling Stones: Tulislah lagu bagus, dan jagalah kesehatan serta gairah untuk bermain setiap malam, dan mungkin kesempatan untuk bisa sehebat Mick Jagger dan hidup lebih lama bisa terwujud. Semua orang takjub karena Keith masih hidup. Dia tampak kebal terhadap segalanya, tapi sebaiknya jangan mencoba ikut-ikutan. Jujur saja: Pemakaian narkoba akan merusak segalanya, termasuk penulisan lagu. Untungnya dia masih bisa bermain dan menjalani tur 40 tahun kemudian. Tak banyak band yang bisa awet sampe 4 tahun, apalagi sampe 40 tahun.

Rasanya tidak ada yang ingin mereka pensiun, karena jika mereka tetap bermain, itu merupakan promosi terbaik untuk lagu-lagunya. Mungkin setting panggungya sekarang sudah jauh lebih ramai, tapi mereka tetap menjadi pusat perhatian.

ALbum *
England's Newest Hitmakers
May 30, 1964 Buy
*
12 x 5
October 17, 1964 Buy
*
The Rolling Stones, Now!
February 13, 1965 Buy
*
Out Of Our heads
July 30, 1965 Buy
*
December's Children (and everybody's)
December 4, 1965
*
Aftermath
April 15, 1966 Buy
*
Between The Buttons
January 20, 1967 Buy
*
Their Satanic Majesties Request
December 8, 1967 Buy
*
Beggars Banquet
December 6, 1968 Buy
*
Let It Bleed
November 29, 1969 Buy
*
Sticky Fingers
April 23, 1971 Buy
*
Exile On Main St.
May 12, 1972 Buy
*
Goats Head Soup
August 31, 1973 Buy
*
It's Only Rock 'N' Roll
October 16, 1974 Buy
*
Black and Blue
April 23, 1976 Buy
*
Some Girls
June 9, 1978 Buy
*
Emotional Rescue
June 20, 1980 Buy
*
Tattoo You
August 24, 1981 Buy
*
Dirty Work
March 24, 1986 Buy
*
Steel Wheels
August 29, 1989 Buy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar